10 February 2017

PRAWOTO MANGKUSASMITO adalah seorang tokoh Masyumi sejati

Assalamu'alaikum Wr. Wb....

Pada kesempatan yang berbahagia ini, admin akan mempublish biografi jejak perjuangan seorang tokoh Masyumi sejati yaitu Bapak. Prawoto Mangkusasmito.

Prawoto Mangkusasmito
Dia adalah seseorang yang memiliki kejernihan hati dan jujur tidak ada kebengkokan sedikitpun. Dia mempunyai rasa kasih sayang yang begitu luar biasa terhadap sesama umat manusia. Dia adalah seorang yang penuh rasa cinta kasih kepada Tuhan (Allah SWT). Dan juga ia mempunyai rasa kasih yang sangat dalam kepada rakyatnya.

Hal tersebut menjadikan timbulnya kekaguman seorang budayawan "Mochtar Lubis" kepada Prawoto Mangkusasmito. Prawoto Mangkusasmito adalah salah satu pendiri Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI). Prawoto adalah sosok yang mengemban penuh dan berpegang teguh dengan ajaran yang didalaminya selama berada di Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI).

Jati diri Prawoto Mangkusasmito tidak dapat dipisahkan dengan YAPI. Didasari dan disebutkan bahwasannya pada awal berdirinya YAPI yaitu pada tahun 1952 yang digagas oleh Bapak Muhammad Natsir, yang pada akhirnya disambut hangat oleh para pejuang dan pemikir Islam salah satunya adalah Prawoto Mangkusasmito.

Akhirnya Yayasan Asrama Pelajar Islam mulai melakukan kegiatannya sejak tanggal 4 Mei tahun 1952 dan didirikan dihadapan Notaris Raden Kadiman bertempat di Jakarta tepatnya pada hari Senin tanggal 26 Mei tahun 1952.

Prawoto Mangkusasmito telah tercatat sebagai salah satu pendiri juga Ketua Masyumi yang terakhir ini menyimpan keinginan untuk mempertemukan pelajar santri dengan pelajar umum. Hal ini bertujuan supaya adanya interaksi penguasaan ilmu agama dan umum yaitu untuk menciptakan keterpaduan, kesinambungan antara ilmu pengetahuan yang bersumber dari bagian barat dengan ilmu agama, yang telah memiliki akhlak dan tauhid yang begitu kuat.

Prawoto Mangkusasmito adalah seorang tokoh Masyumi yang lahir di Tirto (Grabag) Magelang, Jawa Tengah, tapatnya pada tanggal $ Januari 1910 dari pasangan Bapak Supardjo Mangkusasmito dan Ibu Suendah. Prawoto pernah sekolah di Algemene Middelbare School (AMS) Yogyakarta pada tahun 1932, Prawoto aktif terlibat di organisasi Jong Islamieten Bond (JIB), jong Java. Kemudian pada tahun 1935, Prawoto melanjutkan studinya di Recht Hoge School (RHS) Jakarta, dan tercatat sebagai anggota Studenten Islam Studie Club (SIS).

Dalam panggung perpolitikan, Masyumi telah menjadi basis perjuangannya. Nama Prawoto sejajar dengan Mohammad Natsir, maupun Syafrudin Prawiranegara. Dengan keaktifannya seorang Prawoto, ia telah dipercaya menjadi wakil perada menteri dalam kabinet wilopo.

Prawoto telah menjabat sebagai ketua umum terakhir Partai Masyumi yang pada saat itu partai ini membubarkan diri pada tahun 1960 karena adanya desakan dari Presiden Soekarno saat itu. Keputusan tentu berat bagi Prawoto, yaitu pria yang dengan ciri khasnya janggut dan kumis setengah putih, kemeja berwarna putih, peci, yang terkadang memakai sarung ini telah memilih langkah untuk membubarkan partai yang sudah membesarkan namanya.

Namun setelah Masyumi bubar,  tepatnya pada tanggal 16 Januari 1962 Prawoto dijebloskan ke tahanan bersama dengan tokoh - tokoh politik diantaranya Mohammad Roem, M Yunan Nasution, Isa Anshary, Sutan Sjarir, Mochtar lubis dan lain sebagainya.

Pada masa Orde Baru Prawoto lebih lebih memperdalam kemampuannya dalam bidang dakwah. Bersama dengan Mohammad Roem, Mohammad Natsir, juga berkiprah di dewan Dakwah islamiyah Indonesia (DII) pada pertengahan 1967. Prawoto juga tercatat pernah menjadi pengurus Universitas Islam Indonesia (UII) dan sebagai Kurator Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (cikal bakan IAIN atau yang lebih dikenal sekarang UIN). Prawoto wafat pada tanggal 24 Juli 1970 di Desa binaannya tepatnya 25 km dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Demikian biografi perjalanan dari seorang pejuang tokoh Masyumi yang sejati.




1 comment

Thanks for your comment, don't forget to subscribe
: D