JAKARTA - Polemik PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan pemerintah masih dalam proses penyelesaian. Ternyata polemik yang terjadi ini menjadi salah satu perhatian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
ARTIKEL REKOMENDASI :
"Kebenaran dari Tragedi G30S PKI yang Kejam"
Saat ini, PTFI masih bersikukuh menggunakan Kontrak Karya (KK),
lantaran adanya perjanjian di era Menteri ESDM Sudirman Said yang masih
mengizinkan perusahaan tambang milik McMoran menggunakan KK hingga akhir
2021. Sementara dari sisi pemerintah besikukuh perusahaan tambangan
harus mengubah perjanjian izinnya dari KK menjadi Izin Usaha
Pertambangan Khusus (IUPK), lantaran harus memenuhi Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 1 Tahun 2017.
Presiden Direktur Freeport McMoran Inc Richard C Adkerson
mengatakan, sebenarnya sudah mendeskripsikan apakah ada pengaruh
Presiden AS Donald Trump terhadap perihal ini. Tapi, karena Freeport
McMoran adalah salah satu perusahaan listed di AS dan dalam 500
perusahaan terbesar Fortune, Freeport menduduki peringkat 155, tentu ini
menjadi perhatian.
"Perusahaan terbesar untuk memproduksi copper, 40% copper di
dunia dari tambahannya di AS. Salah satu perusahaan yang mempekerjakan
paling banyak di selatan AS. Jadi apapun yang terjadi disini akan
menjadi perhatian pemerintah AS,"tuturnya, di Fairmont Hotel, Jakarta,
Senin (20/2/2017).
Tak hanya AS, Richard mengatakan, pemerintah Indonesia juga
memiliki perhatian besar terhadap masalah ini. Pasalnya, Freeport
sebagai partner yang dinamis sebagai investor di Indonesia.
Menguti data Freeport Indonesia, PTFI telah investasi di
Indonesia sebesar USD12 miliar dan sedang melakukan investasi sebesar
USD15 miliar guna mengembangkan cadangan bawah tanah. Tak hanya itu,
Freeport Indonesia juga telah membangun suatu kegiatan usaha dengan
32.000 tenaga kerja Indonesia.
Berdasarkan KK yang telah dijalankan Freeport sejak 1991,
pemerintah Indonesia telah menerima 60% manfaat finansial langsung dari
operasi perusahaan tambang, seperti dari pajak, royalti, dan dividen
yang telah dibayarkan dengan jumlah melebihi USD16,5 miliar.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mengharapkan PT Freeport
Indonesia dan pemerintah bisa mendapatkan solusi yang saling
menguntungkan antara kedua belah pihak.
Duta Besar Amerika Serikat
untuk Indonesia Joseph Donovan mengaku pihaknya menunggu kedua belah
pihak untuk terus membuka channel komunikasi.
"Kami berharap
permasalahan ini bisa diatasi menguntungkan dua belah pihak," jelasnya
ditemui saat meninjau depo sampah di Sanur, Kamis (23/2/2017).
Donovan
mengaku isu Freeport menjadi salah satu hal diamati secara terus
menerus oleh Kedutaan AS. Dia menilai solusi saling menguntungkan
antara Indonesia dan Freeport merupakan hal utama yang sangat ditunggu.
Pasalnya,
adanya solusi itu akan memberikan kesan atau pesan positif bagi
investor yang sudah ada maupun yang akan berinvestasi di Tanah Air.
Dengan adanya solusi itu, maka dapat menunjukkan Indonesia memiliki daya
saing secara global.
Sebelumnya, President dan CEO Freeport
McMoRan Inc Richard C. Adkerson di Jakarta mengaku akan mengugat
Pemerintah Indonesia jika belum juga mendapatkan keputusan negoisasi
kontrak yang saat ini masih dalam perdebatan. PT Freeport Indonesia
telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan
mengenai tindakan wanprestasi dan pelanggaran Kontrak Karya oleh
pemerintah.
Sumber artikel : http://bali.bisnis.com/read/20170223/16/64824/dubes-amerika-berharap-polemik-freeport-ada-solusi. ....
http://economy.okezone.com/read/2017/02/20/320/1623250/polemik-freeport-indonesia-diklaim-jadi-perhatian-presiden-amerika.
No comments
Post a Comment
Thanks for your comment, don't forget to subscribe
: D