22 April 2017

Permasalahan Freeport Indonesia - Amerika Serikat Memanas


 Permaslaahan Freeport Indonesia - Amerika Serikat Memanas


JAKARTA - Polemik PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan pemerintah masih dalam proses penyelesaian. Ternyata polemik yang terjadi ini menjadi salah satu perhatian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

ARTIKEL REKOMENDASI :

"Kebenaran dari Tragedi G30S PKI yang Kejam" 

Saat ini, PTFI masih bersikukuh menggunakan Kontrak Karya (KK), lantaran adanya perjanjian di era Menteri ESDM Sudirman Said yang masih mengizinkan perusahaan tambang milik McMoran menggunakan KK hingga akhir 2021. Sementara dari sisi pemerintah besikukuh perusahaan tambangan harus mengubah perjanjian izinnya dari KK menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), lantaran harus memenuhi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017. 

Presiden Direktur Freeport McMoran Inc Richard C Adkerson mengatakan, sebenarnya sudah mendeskripsikan apakah ada pengaruh Presiden AS Donald Trump terhadap perihal ini. Tapi, karena Freeport McMoran adalah salah satu perusahaan listed di AS dan dalam 500 perusahaan terbesar Fortune, Freeport menduduki peringkat 155, tentu ini menjadi perhatian. 

"Perusahaan terbesar untuk memproduksi copper, 40% copper di dunia dari tambahannya di AS‎. Salah satu perusahaan yang mempekerjakan paling banyak di selatan AS. Jadi apapun yang terjadi disini akan menjadi perhatian pemerintah AS,"tuturnya, di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (20/2/2017).
Tak hanya AS, Richard mengatakan, pemerintah Indonesia juga memiliki perhatian besar terhadap masalah ini. Pasalnya, Freeport sebagai partner yang dinamis sebagai investor di Indonesia. 

Menguti data Freeport Indonesia, PTFI telah investasi di Indonesia sebesar USD12 miliar dan sedang melakukan investasi sebesar USD15 miliar guna mengembangkan cadangan bawah tanah. Tak hanya itu, Freeport Indonesia juga telah membangun suatu kegiatan usaha dengan 32.000 tenaga kerja Indonesia.
Berdasarkan KK yang telah dijalankan Freeport sejak 1991, pemerintah Indonesia telah menerima 60% manfaat finansial langsung dari operasi perusahaan tambang, seperti dari pajak, royalti, dan dividen yang telah dibayarkan dengan jumlah melebihi USD16,5 miliar. 

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mengharapkan PT Freeport Indonesia dan pemerintah bisa mendapatkan solusi yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengaku pihaknya menunggu kedua belah pihak untuk terus membuka channel komunikasi.

‎"Kami berharap permasalahan ini bisa diatasi menguntungkan dua belah pihak," jelasnya ditemui saat meninjau depo sampah di Sanur, Kamis (23/2/2017).

Donovan mengaku isu Freeport menjadi salah satu hal diamati secara terus menerus oleh Kedutaan AS.‎ Dia menilai solusi saling menguntungkan antara Indonesia dan Freeport merupakan hal utama yang sangat ditunggu.

Pasalnya, adanya solusi itu akan memberikan kesan atau pesan positif bagi investor yang sudah ada maupun yang akan berinvestasi di Tanah Air. Dengan adanya solusi itu, maka dapat menunjukkan Indonesia memiliki daya saing secara global.

Sebelumnya, President dan CEO Freeport McMoRan Inc Richard‎ C. Adkerson di Jakarta mengaku akan mengugat Pemerintah Indonesia jika belum juga mendapatkan keputusan negoisasi kontrak yang saat ini masih dalam perdebatan. PT Freeport Indonesia telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan mengenai tindakan wanprestasi dan pelanggaran Kontrak Karya oleh pemerintah.
Sumber artikel : http://bali.bisnis.com/read/20170223/16/64824/dubes-amerika-berharap-polemik-freeport-ada-solusi. .... http://economy.okezone.com/read/2017/02/20/320/1623250/polemik-freeport-indonesia-diklaim-jadi-perhatian-presiden-amerika.

 

No comments

Post a Comment

Thanks for your comment, don't forget to subscribe
: D